Kamis, 18 Oktober 2018

filsafat pendidikan

Yang memfungsikan otak kanan dan kiri itu sebenarnya akal yang menggerakan kearah realitas (asma) akal itu letaknya misteris tanpa ada yang tau letak akal sebenarnya namun semua orang mempercayainya “ruang roh jasad” ruang itu sebenarnya dirimu / lebih cenderung pada dirimu sendiri. Kamu bisa membayangkan yang lebih jauh / menjelajah kemana sejatinya ada pada alam dalam anda sendiri

Pendidikan yang dibawa oleh ki hajar dewantara pendidikan kesadaran menurut ki hajar dewantara manusia menurut ki hajar dewantara manusia adalah titah tuhan

Jumat, 05 Oktober 2018

filsafat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dimulai sejak anak dilahirkan dan berakhir setelah meninggal dunia.
          Kemajuan pendidikan di firlandia berpedoman atau menganut dengan filsafat yang di cetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Seharusnya Bangsa Indonesia bangga akan hal itu karena bangsa lain berpedoman dengan filsafat yang di ciptakan oleh orang Indonesia asli. Bangsa Indonesia seharusnya sadar dan ikut menerapkan filsafat yang di cetuskan oleh ki Hajar Dewantara. Ada statement yang mengatakan bahwa “ Bangsa yang lupa adalah bangsa yang melalaikan atau di lalaikan”.
          Pendidikan Nasional adalah pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan. Sedangkan kemerdekaan itu sendiri adalah kebebasan yang memahami akan adanya batasan. Sifat kemerdekaan menurut Ki Hajar Dewantara :
1) berdiri sendiri
2) tidak bergantung orang lain dan
3) dapat mengatur dirinya sendiri
Kata kemerdekaan dalam bahasa Inggris yaitu Freedom, dan kata Freedomlah yang melahirkan kata Independen. ada statement yang mengatakan bahwa “jikalau kita di beri bantuan berupa kemerdekaan setidaknya kita berhutang budi dengan yang memberi kemerdekaan tersebut”